Selasa, 13 September 2011

alone

 setiap hari selama bulan ramadhan aku selalu mengurung diri. entah mengapa hari-hari aku jalani hanya bersama adikku. tak heran memang dari tahun ke tahun selama ramadhan selalu sepi tanpa orang tua yang menemani.
  Terkadang sempat berfikir bahwa orang tua jauh dari anaknya, namun mereka juga karena terdorong ekonomi. meskipun sulit untuk dilakukan mau tidak mau harus meninggalkan anaknya, untuk pergi merantau mengadu nasib di ibukota. tak sadar aku memandang tetangga atau teman disekitar rumah yang mungkin dapat menjalani hari-hari selama puasa bersama keluarga mereka.
  Rasa marah mungkin ada ketika aku tersentak melihat mereka yang berbahagia, sedangkan kami tidak. dari sahur hingga sahur lagi semuanya kami jalani sendiri, sampai kegiatan ibadahpun begitu. mungkin banyak orang yang mengatakan hal itu merupakan sebagai suatu kemandirian seseorang yang mengarah kedewasaan. tetapi anak mana yang mau jauh dari keluarga apalagi di bulan yang penuh berkah ini.
Sebagai anak, mau tidak mau kita harus jalani semuanya sendiri, meski sepi namun kami tetap bersyukur karena masih dapat bertemu dengan keluarga. ya walaupun hanya setahun sekali.

1 komentar:

  1. Harga yang paling mahal adalah hasil karya sendiri yang tidak dapat ditukar dengan dolar maupun rupiah apalagi yen

    BalasHapus